tugas regulasi



DAFTAR ISI

1.PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakangMasalah………………………………………………………………………..3
1.2.Tujuan…………………………………………………………………………………………4
1.3.BatasanMasalah………………………………………………………………………………4
BAB II
2. PEMBAHASAN
2.1.TeknologiInternet…………………………………………………………………………….5
2.2.Internet………………………………………………………………………………………6
2.2.1 Analisa…………………………………………………………………………………….9
2.2.2 cybercrime…………………………………………………………………………………9
2.2.3 Securityinternet……………………………………………………………………….….10
2.2.4EvaluasiKeamananSistemInformasi………………………………………………………11
2.2.5.SumberlubangKeamanan(Securityhole)………………………………………………….11
2.2.6.PengujiKeamananSistem………………………………………………………………...11
2.2.7.PenggunaanProgramPenyerang………………………………………………………….11
2.2.8.PenggunaanSistemPemantauJaringan…………………………………………………....12
2.2.9 MengamankanSistemInformasi………………………………………………………….12
2.2.10.MenutupLayananyangtidakDigunakan………………………………………………...12
2.2.11.MemasangProteksi…………………………………………………………………….13
2.2.12.Firewall………………………………………………………………………………..13
2.2.13.PemantauAdanyaSerangan……………………………………………………………15
2.2.14.PemantauIntegritasSistem……………………………………………………………..15
2.2.15.AuditMengamatiBerkasLog…………………………………………………………..16
2.2.16.BackupSecaraRutin……………………………………………………………………16
2.2.17.PenggunaanEnkripsiUntukMeningkatkanKeamanan………………………………....17
2.2.18.TelnetAtauShellAman…………………………………………………………………17
4. BAB III
4.1kesimpulan…………………………………………………………………………………19











MAKALAH
KEAMANAN INTERNET INDONESIA
BAB I


PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia internet pada saat ini telah mencapai suatu tahap yang begitu cepat, sehingga tidak mengherankan apabila di setiap sudut kota banyak ditemukan tempat-tempat internet yang menyajikan berbagai jasa pelayanan internet. Sejarah perjalanan internet dari mulai ditemukan hingga menjadi suatu kebutuhan manusia sampai saat ini sangatlah panjang. Internet adalah jaringan informasi yang pada awalnya (sekitar akhir 1960-an, tepatnya mulai tahun 1969) dikembangkan oleh Departeman Pertahanan dan Keamanan Amerika Serikat (DoD = Departement of Defense USA) sebagai proyek strategis yang bertujuan untuk berjaga-jaga (penanggulangan) bila terjadi gangguan pada jaringan komunikasi umum, khususnya pengaruhnya pada sistem komunikasi militer mereka. Pada saat itu perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet sedang mencapai puncaknya, sehingga mereka membuat antisipasi atas segala kemungkinan akibat perang yang mungkin akan terjadi. Awalnya internet hanya digunakan secara terbatas di dan antar-laboratorium penelitian teknologi di beberapa institusi pendidikan dan lembaga penelitian saja, yang terlibat langsung dalam proyek DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency). Tetapi 45 tahunan kemudian (sekarang ini), internet telah meluas ke seluruh dunia, dari pemerintah, perusahaan besar dan kecil, LSM hingga perorangan telah banyak yang memanfaatkannya, karena kepraktisannya sebagai sarana komunikasi dan untuk pencarian informasi,  Data tentang internet tahun 1998 menyebutkan bahwa e-mail telah dapat dikirim ke 150 negara lebih di dunia ini.
Pada mulanya, internet sempat diperkirakan akan mengalami kehancuran oleh beberapa pengamat komputer di era 1980-an karena kemampuannya yang pada saat itu hanya bertukar informasi satu arah saja. Namun semakin ke depan, ternyata perkiraan tersebut meleset, dan bahkan sekarang menjadi suatu kebutuhan akan informasi yang tiada henti-hentinya dipergunakan.

1. 2. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah menjelaskan aspek keamanan jaringan dan sistem
informasi
1. 3. Batasan Masalah
Dalam makalah ini, yang akan dibahas adalah bagaimana menerapkan keamanan dalam Internet dari jaringan dan sistem informasi yang menunjang dengan batasan masalah yaitu tidak menjelaskan secara detail keamanan selain jaringan dan sistem informasi.











BAB II
PEMBAHASAN

2. 1. Teknologi Internet
Internet secara  de facto sudah menjadi landasan untuk melakukan bisnis. Ada dua  makna atau arti dari “internet”, yaitu teknologinya dan jaringannya. Teknologi Internet adalah teknologi komunikasi yang berbasis kepada protokol TCP/IP. Saat ini juga teknologi Internet mencakup penggunaan web browser sebagai user interface. Internet sebagai jaringan adalah  internet sebagai salah satu jaringan komputer yang terbesar di dunia.
            Jaringan Internet sendiri pada mulanya hanya dapat digunakan untuk keperluan akademis (penelitian dan pendidikan). Namun sejak tahun 1995 Internet sudah boleh dipergunakan untuk keperluan bisnis. Sejak saat itulah Internet mulai menjadi media komunikasi data yang populer. 
Beberapa hal yang menyebabkan jaringan dan teknologi Internet populer sebagai media
komunikasi data:
-          Cakupannya yang luas (seluruh dunia)
-          Implementasinya relatif lebih murah dibandingkan dengan menggunakan jaringan atau fasilitas lainnya, misalnya menggunakan  Value Added Network (VAN) sendiri. Untuk menjadi bagian dari Internet kita cukup dengan hanya menghubungkan sistem ke koneksi internet terdekat, misalnya melalui Internet Service Provider (ISP). Jika kita menggunakan VAN, maka kita harus menggelar jaringan sendiri (dan ini cukup mahal).
-           Teknologi Internet yang terbuka (open standard) sehingga tidak tergantung kepada satu vendor tertentu. Implementasi teknologi Internet, TCP/IP, tersedia di semua platform komputer (Microsoft Windows, Apple, UNIX, Linux, dan lainlainnya).
-          Penggunaan web browser mempercepat pengembangan dan peluncuran (deployment) aplikasi serta mengurangi  learning curve dari pengguna. Modal utama dari seorang pemakai adalah kemampuan menggunakan web browser.
-           Tingkat keamanan yang dipertanyakan. Salah satu kendala dari layanan  Internet Banking adalah ketidak-percayaan akan amannya layanan ini. Hal ini berlaku secara umum untuk layanan electronic commerce (e-commerce).
2. 2. Internet 
Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure (ID-SIRTII) mencatat, jumlah pelanggan internet pada akhir 2010 mencapai 2 juta akses broadbandtetap atau menggunakan Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) dan 1 juta akses tetap non broadband. Kemudian data dari Badan Regulasi Telekomuniksi Indonesia (BRTI) menunjukkan pengguna 3G dilaporkan telah mencapai 14 juta pelanggan. Sedangkan kompilasi data operator menunjukkan angka 20 juta pengguna 3G dan 45 juta pengguna akses data Internet GPRS/EDGE dan CDMA/EVDO.
Laporan dari Jumlah nomor aktif yang telah terpakai mencapai 180 juta dengan perkiraan 135 juta diantaranya adalah unik (mewakili 1 orang). Walaupun tingkat churn rate (perpindahan pelanggan ke operator lain) dan wipe off (penghapusan nomor pasif) cukup tinggi namun ternyata pertumbuhan nomor baru (perdana) juga jauh lebih pesat. Ini artinya keterjangkauan telah meningkat tajam, Kompilasi data survei pasar menunjukkan: Indonesia memiliki rasio kepemilikan perangkat akses Internet tertinggi, kenaikan jumlah gadget paling banyak dan penurunan tarif layanan (termasuk paket data Internet) paling tajam di kawasan ASEAN walau di tengah isu resesi ekonomi.

0 komentar:

Posting Komentar